Inventarisasi dan Klasifikasi Anggrek Sepanjang Jalur Pengamatan di Cagar Alam Gunung Kentawan 2009

Jenis – jenis anggrek di Cagar Alam Gn. Kentawan Desa Lumpangi Kecamatan Loksado Kalimantan Selatan yang berhasil di dapat dalam kegiatan ini adalah 4 spesies dan 4 genus, dari 4 spesies tersebut adalah Bulbophyllum Dearei, Calanthe triplicata, Cymbidium finlaysonianum dan Dendrobium crumenatum. Spesies-spesies tersebut tersebut terdapat pada pada tipe habitat hutan yang telah dimodifikasi dan hutan pinggir sungai.

ü Bulbophyllum Dearei

Taksonomi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Sub divisi : Angiospermae

Klass : Monocotyledone

Ordo : Orchidales

Family : Orchidaceae

Sub family : Epidendroideae

Tribe : Dendrobieae

Sub tribe : Bulbophyllinae

Genus : Bulbophylum

Species : Bulbophylum dearei

Nama lokal : Anggrek Lidah Bergoyang

Dalam www.orchidspesies.com(2007), disebutkan tanaman ini ditemukan pada ketinggian kurang dari 1000 – 2500 mdpl, dengan suhu rata – rata antara 14°C – 30°C, dan kebutuhan terhadap pencahayaan matahari memerlukan naungan sebagian. Tanaman epifit dan litofit berukuran kecil, tumbuh di hutan pegunungan, tumbuh di batang hutan atau di hutan bebatuan dengan pseudobulb berukuran 5 cm, dekat dengan rizome, daun berbentuk jorong sampai memanjang, bunga mekar pada musim panas dan tangkai bunga tumbuh tegak, ukuran bunga 7,5 cm, panjang tangkai bunga mencapai 17 cm, bunga tunggal tahan lama, tekstur kuat, bunga berbau ringan. Spesies ini bagus di tanam dalam pot atau keranjang dengan naungan sebagian, temperatut dingin dan panas denga air dan pupuk yang tetap.

ü Calanthe triplicata

Taksonomi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Sub divisi : Angiospermae

Klass : Monocotyledone

Ordo : Orchidales

Family : Orchidaceae

Sub family : Epidendroideae

Tribe : Arethuseae

Sub tribe : Bletiinae

Genus : Calanthe

Species : Calanthe triplicata

Nama lokal : Anggrek Batu

Ukuran tanaman sedang, merupakan tanaman terestial, tumbuh dilembah pada hutan primer, pada habitat yang kaya humus pada tanah berbatu, dengan kondisi yang teduh, tumbuh pada iklim dengin sampai panas, setiap pseudobulb terdapat 3 sampai 6 daun, bentuk daun bulat telur sampai berbentuk lanset, daun sangat menyolok, ukuran bunga 2,5 cm, tangkai bunga tumbuh di bawah tangkai daun, bunga mekar pada musim panas, panjang tangkai bunga mencapai 210 cm, bunga mekar dari bawah ke puncak dan lebih panjang daripada daun, www.orchidspesies.com, (2007).

ü Cymbidium finlaysonianum

Taksonomi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Sub divisi : Angiospermae

Klass : Monocotyledone

Ordo : Orchidales

Family : Orchidaceae

Sub family : Epidendroideae

Tribe : Cymbideae

Sub tribe : Cyrtopodiinae

Genus : Cymbidium

Species : Cymbidium finlaysonianum

Nama Daerah : Anggrel Pandan

Tanaman berukuran besar, tumbuh pada iklim panas, tumbuh epifit, pada dataran rendah, pseudobulb seperti telur, tertutup oleh beberapa daun dan mencapai 5 pasang daun, berair, berbentuk lanset, bunga mekar pada musim semi, ukuran bunga 6 cm, perbungaan mencapai panjang 60 – 150 cm, ramping, menngantung, banyak bunga pada tangkai bunga, ditemukan pada ketinggian kurang dari 1000 mdpl dengan suhu rata-rata 24°C – 30°C dan memerlukan pencahayaan matahari dengan intensitas ringan, www.orchidspesies.com, (2007).

ü Dendrobium crumenatum

Taksonomi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Sub divisi : Angiospermae

Klass : Liliopsida

Ordo : Asparagales

Family : Orchidaceae

Sub family : Epidendroideae

Tribe : Dendrobieae

Sub tribe : Dendrobiinae

Genus : Dendrobium

Species : Dendrobium crumenatum

Tumbuhan ini mempunyai bunga kecil berwarna putih berbelang kuning, dan baunya harum. Bunga yang tidak tahan lama ini kembang serentak selepas mendapat rang­sangan, dan akan layu pada hari berikutnya. Penurunan suhu yang cepat disebabkan hujan atau ribut petir ialah rangsangan yang diperlukan supaya bunga boleh kem­bang. Anggerik merpati mempunyai batang yang membengkak di pangkalnya, lantas membentuk bebawang palsu. Daun terdapat di pertengahan batang. Bunga keluar pada braktea di hujung batang tanpa daun.

JALUR PENDAKIAN GUNUNG KAHUNG

Pelaksanaan Pendakian Gunung Kahung yang kami lakukan selama 12 hari. Pendakian kami ini menggunakan sistem Himalaya Alpine yaitu base camp per base camp. Dalam pendakian kami ini terdapat 5 base camp dengan kondisi yang berbeda – beda. Jarak jalur pendakian mulai dari pelabuhan menuju puncak Gunung Kahung yaitu sekitar 13,5 km di peta. Peta yang kami gunakan yaitu Peta Kahung No. 03 Tahun 2006, Skala 1 : 50.000 dan Peta Rupabumi Indonesia Edisi I – 1991, Skala 1 : 50.000.

a. Pemetaan Jalur Pendakian

Dalam jalur pendakian menuju puncak Gunung Kahung ini terdapat 5 base camp. Titik koordinat Puncak Gunung Kahung (1300 Mdpl) adalah 03˚41’25,04”LS dan 155˚01’50,04”BT dengan suhu 13⁰C. Kondisinya agak berkabut, banyak tumbuhan lumut, semak belukar dan pohon – pohon kecil serta agak berbatu tetapi bukan gunung batu. Adapun penjelasan mengenai 5 base camp tersebut adalah :

Ø Base camp 1 terletak di koordinat 03˚36’48,07”LS dan 155˚04’45,08”BT dengan suhu 21⁰C.

Ø Base camp 2 terletak di koordinat 03˚39’39,00”LS dan 155˚04’05,01”BT dengan suhu 17⁰C.

Ø Base camp 3 terletak di koordinat 03˚40’34,00”LS dan 155˚03’35,05”BT dengan suhu 18⁰C.

Ø Base camp 4 terletak di koordinat 03˚41’06,06”LS dan 155˚03’01,07”BT dengan suhu 16⁰C.

Ø Base camp 5 terletak di koordinat 03˚41’04,06”LS dan 155˚02’49,04”BT dengan suhu 14⁰C.